Postingan

Ngga usah semangat, males juga ngga papa 😄

 Sebuah tulisan yang diva tulis saat kabur dari jam ngaji diva. Mwehehe. Semoga Pak Yai dan Bu Nyai diva selalu diberikan usia yang panjang, disehatkan badannya, di sabarkan dan lapangkan hatinya punya santri modelan diva 😀😅 semoga diva pendek kabur-kaburnya. Jangan lama-lama :") cepet dan awet sadarnya, Aamiin. Kebiasaan lama diva yg belum kunjung berkembang adalah, membagi work life balance ke dalam 7 hari. Belum sampai kepada 24 jam. Maksudnya gimana ? Kebutuhan pengembangan diri diva saat ini, diva memiliki 2 lingkungan utama yg berbeda. Lingkungan pondok dan luar pondok. Berdasarkan Wlb yg sudah diva lakukan kemarin, diva masih sebatas membagi prioritas menjadi senin-kamis untuk luar pondok (karena saat itu semester akhir), jum'at untuk diri sendiri (blank space, libur) dan sabtu minggu untuk kebutuhan pondok (full tanpa menyentuh keperluan kampus) Setelah lulus perkuliahan, diva merasa perlu melepas semua yang berkaitan dengan perkuliahan, untuk fokus dengan kebutuha...

Mari kita siasati kerokan itu 💆🏻‍♀️

Ps; Kalau kau membaca tulisan ini dan merasa bingung atau pusing, terimakasih sudah menyempatkan membacanya 🌻 tulisannya memang tidak serapih biasanya, karena author sedang menulis dengan terlalu apa adanya 🙏🏻😄  Setelah aktifitas full di hari selasa karena geladi bersih, dilanjut siangnya mutar muter solo beli entah bunga, entah kuku, entah kaus kaki dan entah ciput, sorenya langsung gas solo balapan untuk menjemput mama papaku, malam masih ada keperluan mbak² salaf, ada menjahit baju, ada mengurus keberangkatan mama papa ke acara haul masjid al-khoir yang diva nyusul setelahnya. Jam 9 malam baru bisa sampai di acara haul masjid Al khoir. Selesai jam 11 malam, diva masih semangat menemani yahro yg ngidam muter2 pasar malem sampai pulang pondok di jam 12.00. Setelah menata tempat tidur mama dan papa, diva yang cukup besar keinginannya menambahkan manik2 di baju ini masih sibuk menjahit sampai jam 01.30. Tidur yang sebentar itupun dibarengi memakai masker karna khawatir kalau kal...

Sebuah kisah nyaris romantis.

Gambar
Palur, 12 september 2024 Malam itu, dipalur, dengan ragaku yang pikirannya melayang jauh entah kemana. Seusai pembacaan kitab maulid Simtuddurror oleh Kak Syeima, usai pula tugasku sebagai pemandu acara. Kemudian, "alangkah indahnya hidup ini, andai dapat kutatap wajahmu". Selayang pandang aku teringat wajah crush-ku. Tiba-tiba wajahnya terlintas begitu saja. Seorang yg kutaksir cukup lama, yg wajahnya sangat lama tidak pernah ku tatap lagi, yg batang hidungnya sudah sangat lama tak pernah tampak, yg bola matanya sudah sangat lama tidak pernah beradu pandang denganku. Sambil memikirkan sekelebat pengelihatan itu, sambil mirisku berfikir. Kalau selalu aku merindukan crush-ku, lalu kapan aku merindukan Kekasih-Nya ? Kekasih kita semua. Sedang, kalau merindu saja belum, maka kapan aku akan berjumpa seumur hidupku ? Bagaimana bisa aku menginginkan berjumpa dengan Kekasih, sedang pikiranku saja tidak terikat kesana ? Alangkah indahnya hidup ini, andai dapat kutatap wajahmu. Kan...

Males cuci piring sampai Bu Nyai turun tangan? 😱

  Males cuci piring sampai Bu Nyai turun tangan? 😱 Hai mentemen, ini cerita diva. Seorang anak perempuan pertama yang cukup menikmati Eldest Daughter Syndrome-nya 🌻. Semua berawal sejak diva merasa cukup sulit membuat konten Ngendikane Pak Yai. Sedikit banyak diva bertanya-tanya, kenapa? Tapi pastinya karena ada sesuatu yang belum selesai dari diri diva. Makanya diva belum bisa berbagi ke luar. Karena diva masih sibuk dengan diri diva sendiri. Diva lupa ini bermula sejak kapan, tapi yang pasti beberapa saat setelah menerima tawaran home care akupunktur sebulan lalu, diva sempat sibuk dengan home care dan kesibukan menguras emosi seperti Pkkmb adik diva, cindy, bikin diva beberapa saat linglung. Kehilangan standar prioritas diri. Stress terpendam. Masalah kelola input output keuangan yang cukup rumit dengan fisik lelah saat persiapan sepanjang Pkkmb. Juga kontrol emosi antara menyesuaikan emosi pribadi dan menanggapi emosi dari adik diva yang sangat culture shock dengan Pkkm...

A True Love 🌻

A true love; ngendikane Pak Yai Anshori, cinta orang tua kepada anaknya, seberapapun tidak berarti anaknya dimata orang lain, dimata orang tua, anaknya tetap yang terbaik. Ngendikane Pak Yai Anshori; "coba bapak-bapak, ibu-ibu, anake panjenengan dituker. Yang punya anak perempuan, dituker sama anak yang cantik, santun, pinter, rajin. Yang punya anak laki-laki dituker sama anak laki-laki yang ganteng, bagus, santun, rajin. Siapapun orang tuanya, mereka akan jelas menjawab tidak". Hari ini hari pertama diva bertemu dengan orang tua dari salah satu warga sasaran Kkn Otof Cipipec. Dimana anggota Kkn dibagi menjadi 3 kelompok dan di sebar pada beberapa keluarga sasaran untuk dilakukan pendampingan. Di hari ini juga, diva temui seorang ibu, dari rumah tangga yang bisa dibilang sangat cukup. Luas rumah tersebut kira-kira 3×10 meter d engan beberapa ruangan hanya berbatas triplek. Diva mendapati rumah sederhana yang tampak luas tanpa banyak perabotan. Ruang kamar tanpa amben. Tanp...

Seperti mencintai, kita semua awam soal skripsi

  Seperti mencintai, kita semua awam soal skripsi. Sebuah cerita preview perjalanan roller coaster menghadiahi skripsi pada diri ini. Ps. Cerita ini panjang. Kira-kira 2 minggu sebelum hari ini, diva udah mulai mikir. Mau hadiahin apa ya ? Buat diri sendiri ? Mau foto apa buat post instagram nanti. Sampai akhirnya, diva pikir sebuah hal yg sangat berharga ketika diva bisa sidang skripsi sebelum tanggal 18 ini. Dengan semangat optimis bisa ngejar sebelum tanggal 18, hari itu senin 13 mei 2024 diumumin, kalo pertengahan bulan ini (15 mei 2024) belum sidang, kemungkinan belum bisa mengikuti Kkn_yg juga syarat wisuda_. Fyi, di Poltekkes Surakarta, sistemnya adalah sidang skripsi jadi syarat ikut Kkn. Setelah tanggal 6 dan 7 diva masih stuck sama hitungan Spss yg ngga kunjung ketemu. Ditambah 8,9, 10 libur bersama. Kemudian dibuka hari senin pagi dg pengumuman tanggal terakhir pendaftaran Kkn adalah tanggal 15 cukup bikin syock. Shick shack shock ya 😅 Merasa hampir ngga punya harapan...

sebuah "Rndm day diva 🌻"

Gambar
Hai gais, ini diva. Sekarang diva sedang berada di perpus kampus bukan mengerjakan skripsi. Tapi mengerjakan masalah saat berproses mengerjakan skripsi. Kalo kalian penikmat story whatsapp diva, ini adalah sebuah konten “Rndm day diva” versi Panjang. Ngendikane Pak Yai Anshori, tugas kita adalah menerima apa yang bisa diterima saat ini, dan mengusahakan yang akan kita terima dimasa mendatang. Maka yang harus diterima adalah yang ada saat ini, yang sudah terjadi didepan mata. Bukan (kekhawatiran pada) resiko yang belum terjadi. rumusnya begitu. Tapi pada perjalanannya, Ceritanya, beberapa hari ini_mungkin terhitung sejak diva menerima ‘revisi’ Bab 3, diva mengalami penurunan minat, kelihangan fokus dan seperti tidak memiliki motivasi. Diva beberapa kali merasa perlu melarikan diri dari berisik kepala diva yang tidak bisa diartikan. Tidak terbaca oleh server. Semua bermula dari revisi dospem diva yang merekomendasikan “True-experimental”. Sebuah penelitian dengan Tingkat keseriusan...