A True Love 🌻

A true love; ngendikane Pak Yai Anshori, cinta orang tua kepada anaknya, seberapapun tidak berarti anaknya dimata orang lain, dimata orang tua, anaknya tetap yang terbaik.

Ngendikane Pak Yai Anshori; "coba bapak-bapak, ibu-ibu, anake panjenengan dituker. Yang punya anak perempuan, dituker sama anak yang cantik, santun, pinter, rajin. Yang punya anak laki-laki dituker sama anak laki-laki yang ganteng, bagus, santun, rajin. Siapapun orang tuanya, mereka akan jelas menjawab tidak".

Hari ini hari pertama diva bertemu dengan orang tua dari salah satu warga sasaran Kkn Otof Cipipec. Dimana anggota Kkn dibagi menjadi 3 kelompok dan di sebar pada beberapa keluarga sasaran untuk dilakukan pendampingan.

Di hari ini juga, diva temui seorang ibu, dari rumah tangga yang bisa dibilang sangat cukup. Luas rumah tersebut kira-kira 3×10 meter dengan beberapa ruangan hanya berbatas triplek. Diva mendapati rumah sederhana yang tampak luas tanpa banyak perabotan. Ruang kamar tanpa amben. Tanpa kasur spring bed pada umumnya. Bahkan lantai rumahnya masih berplester dan hanya ruang kamar tidur saja yg diberi alas tikar.

Seorang ibu yang memiliki 4 anak, dengan anak pertama dan anak terakhirnya memiliki keterlambatan tumbuh kembang. Seorang ibu yang masih belajar, terus mempelajari kebutuhan masing-masing anaknya. Seorang ibu yang pernah mengalami kegagalan dalam proses belajar mengurus anak pertamanya.

Anak pertama beliau mengalami keterlambatan bicara dan baru di sadari serta baru diberi pertolongan pada usia 3 tahun. Beliau adalah seorang ibu yang menjadi sangat waspada dan selalu siap sedia ketika ternyata anak ke 4 nya mengalami gejala yang mirip dengan anak pertama.

Anak ke 4 yang sekarang berusia 19 bulan, mengalami keterlambatan bicara dikarenakan keterbatasan dengarnya. Tokoh sekitar kampung alhamdulillah sudah mengajukan bantuan alat bantu dengar pada pemerintah. Sudah di Acc dan sudah digunakan kira-kira sebulan. "Ini alatnya sudah yang bagus, mba. Kalau beli sepasang 13 juta, mba", cerita ibu tersebut dengan mata berbinar penuh syukur.

Diva selalu bertanya-tanya, apakah ada rasa lelah, keluh kesah pada orang tua dengan anak-anak yang maaf, memiliki kebutuhan khusus.

Berdasarkan cerita dari ibu tersebut, pada anak ke 4 ini, beliau sangat rutin mengunjungi hampir 4 layanan kesehatan setiap bulannya. Beberapa menggunakan JKN, tapi justru beliau lebih puas dengan beberapa layanan terapi mandiri meski harus merogoh kocek disetiap bulannya.

Dari cerita tersebut, apakah kamu bisa membayangkan air muka ibu tersebut ? Bersedihkah ? Lelahkah ? Tidak, justru beliau sangat terbuka dan sangat senang ketika menemui kemungkinan-kemungkinan atau informasi-informasi baru demi kelanjutan terapi anaknya. MaasyaAllah 🌻

Ngendikane Pak Yai Anshori, segala kebaikan yang dilakukan akan kembali sebagai kebaikan (pahala) dan sebaliknya. Diva yakin, mungkin ibu tersebut tidak memikirkan apa yang ia dapat ketika mengusahakan pengobatan anaknya. Tapi itulah cinta 🤍 Alhamdulillah.

Semoga segala yang diusahakan ibu maupun keluarga tersebut berbuah kebaikan yang tidak terduga. Dengan rezeki yang lancar dan bahagia dunia akhirat. Aamiin 🌻

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ngga usah semangat, males juga ngga papa 😄

Kopi, Bergadang dan Tenang 🌻

Mari kita siasati kerokan itu 💆🏻‍♀️