sebuah "Rndm day diva 🌻"

Hai gais, ini diva.

Sekarang diva sedang berada di perpus kampus bukan mengerjakan skripsi. Tapi mengerjakan masalah saat berproses mengerjakan skripsi. Kalo kalian penikmat story whatsapp diva, ini adalah sebuah konten “Rndm day diva” versi Panjang.

Ngendikane Pak Yai Anshori, tugas kita adalah menerima apa yang bisa diterima saat ini, dan mengusahakan yang akan kita terima dimasa mendatang. Maka yang harus diterima adalah yang ada saat ini, yang sudah terjadi didepan mata. Bukan (kekhawatiran pada) resiko yang belum terjadi. rumusnya begitu. Tapi pada perjalanannya,

Ceritanya, beberapa hari ini_mungkin terhitung sejak diva menerima ‘revisi’ Bab 3, diva mengalami penurunan minat, kelihangan fokus dan seperti tidak memiliki motivasi. Diva beberapa kali merasa perlu melarikan diri dari berisik kepala diva yang tidak bisa diartikan. Tidak terbaca oleh server. Semua bermula dari revisi dospem diva yang merekomendasikan “True-experimental”. Sebuah penelitian dengan Tingkat keseriusan diatas “Quasy-experimental” yang umumnya dipakai sama kating-kating sebelum diva. Saat baru menerima revisian, diva masih dalam keadaan ‘nyaman melalui proses’. Diva tau diva bisa menyelesaikan, melalui proses ini dengan baik.

Setelah mulai membuka, mencari tau bagaimana True-Ex dengan Teknik sampling RCT nya, diva seperti mengetahui, ini sesuatu yang cukup rumit. Entah bagaimana dan sejak kapan, diva merasa rumit ini membebani diva dengan ‘bentuk beban’ yang berbeda dari beban sebelumnya. Rasanya, belum apa-apa diva sudah lebih dulu kehabisan tenaga. Rasa enggan. Merasa kehilangan minat seketika. Diva melalui beberapa hari dengan penuh pelarian ditambah tanggal merah yang membawa diva beraktifitas full dipondok. Diva kira itu karena kondusif lingkungan yang tidak mendukung. Sampai hari ini, diva pergi ke perpus seperti biasa dan diva semakin merasakan ‘pelarian’ dalam diri diva. Kepala diva seperti menolak untuk fokus dan sangat kehilangan minat.

Setelah kira-kira 2 jam diva melakukan penelusuran materi revisi yang semakin tidak terarah dan terasa buntu, diva memutuskan ‘lari’ dengan membaca komik. Sekitar 1 jam lebih diva melahap beberapa komik romace sampai diva merasa ‘membuang waktu’. Diva merasa sedang menyia-nyiakan waktu. Tidak tahan dengan ketidak-jelasan diva di hari ini, diva pun menghentikan aktifitas layar hp diva. Segera diva pegang pulpen dan menuliskan isi kepala diva.

Diakhir tulisan, setelah mengurai benang kusut dikepala, diva menemukan kesimpulan bahwa diva tadi dan diva kemarin sedang berada dalam keadaan ‘flight’. Sebuah teori ‘Flight or Fight’ yang pernah mba Yasmin diskusiin ke diva. Respons melawan-atau-lari, juga dikenal sebagai respons stres akut , mengacu pada reaksi fisiologis yang terjadi ketika menghadapi sesuatu yang menakutkan secara mental atau fisik.

Respon ‘melarikan diri’ sejenak sebelum akhirnya diva memutuskan untuk ‘menghadapi’ stress tersebut.

Kalo kata mamin (red: mba yasmin), tulisan kertas ini namanya ‘katarsis’. Caranya sederhana. Tempatkan dirimu di posisi nyaman, pegang pulpen, siapin kertas. Lalu ? tulis apapun yang saat itu ada di pikiranmu. Apa yang kamu rasa. Kalimat apapun yang terlintas dikepalamu.

Kembali ke cerita diva, di akhir kesimpulan ternyata diva merasa terbebani ketika harus mempertanggung jawabkan pilihan dosen diva atas penelitian diva. Ketika dihadapkan dengan kenyataan, di sidang nanti tidak ada jawaban ‘itu atas saran dosen saya’. Diva merasa perlu bertanggung jawab atas beban desain penelitian yag dipilih dosen diva di persidangan nanti sedangkan bukan hak diri diva untuk merasa terbebani tanggung jawab yang bukan pilihan diva.

Terlepas dari semua itu, diva bersyukur dan merasa nyaman bahwa bentuk stress yang diva rasakan adalah sebuah ‘reaksi’ dari revisi skripsi. Itu artinya diva sedang menjalani sebuah proses. Karena Ketika ada reaksi berarti ada aksi. Sebenernya, penyelesaiannya cukup mudah. Diva hanya perlu menyelesaikan materi revisi diva, lantas bertanya “pak, kalo nanti ditanya kenapa saya ambil desain penelitian ini, saya jawab apa ?”. tapi berhubung diva kebagian ‘perlu melalui proses’ stress, maka terjadilah tulisan ini. Wkwk.

Kalo kalian mahasiswa dan sedang mengalami ini juga, keep going yaa. Mari menikmati proses dan berproses dengan baik. Kita bisaa <3

 Barangkali kalian mau liat tulisan diva, tapi baca sendiri ya. Diva gk mau nerjemahin wkwk.






Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ngga usah semangat, males juga ngga papa 😄

Kopi, Bergadang dan Tenang 🌻

Mari kita siasati kerokan itu 💆🏻‍♀️