Postingan

Seorang Anak Kecil dan Baju '"bau toko"nya

  Sepanjang bulan maret dan april ini, diva sedang senang²nya membaca buku 'self-reparenting' dari Kak Dhannisa Cho yg tempo hari diva beli. beberapa kali mencoba melihat dengan sudut pandang anak kecil, saat bersama anak-anak. juga berusaha melihat dengan sudut pandang anak kecil yg bersembunyi dalam diri orang dewasa di sekitar diva. ''YaAllah, inget banget dulu anak-anak kecil (sampai hari raya lebih) seminggu masih bau toko'' (karena bajunya baru dari toko) Kata papa, setelah akhirnya memakai setelan kaos baru (yg memang sepertinya sengaja belum ia cuci) dan celana baru kado ulang tahunnya. Tahun ini, ulang tahun papa diva bertepatan dengan hari raya Idhul Fitri. Setelah membaca Gentle Souls, diva menyadari, salah satu jiwa dengan anak kecil paling rapuh dirumah adalah beliau yg selalu menjadi kuat. Saat itu, sambil memikirkan akan memberi kado apa, sambil diva membayangkan "kapan terakhir kali ia mendapat perayaan ulang tahunnya ? apakah ada di masa...

Seri psikologi dan kabur ngaji (lagi) 😀

Gambar
  Kalo ngendikane Pak Yai Anshori, jadilah apapun profesinya, bercita-citalah, pelajari ilmu apapun, tapi selalu bawa serta 'pakem-pakem gurumu'. nilai-nilai yang ditanamkan dari gurumu. mungkin itu juga alasan diantara banyak buku beliau, Romo Yai Abdullah Sa'ad memberi diva buku 'Nalar Inshofi' dipertemuan pertama dan ternyata terakhir kalinya. Lahul Faatihah.  Ceritanya, akhir-akhir ini diva lagi baca buku "Si Kecil yg Terluka Dalam Tubuh Orang Dewasa" karyanya Patresia Kirnandita. ada banyak sudut pandangnya yg menurut diva menggelitik untuk dibahas, salah satunya di bagian ini.  Dalam agama islam khususnya, seorang muslim disunnahkan memulai hari dengan sholat fajar/ qobliah subuh yg ganjarannya adalah seperti memiliki dunia dan seisinya. kenapa ? agar seorang muslim sadar, memiliki self esteem atau 'keberhargaan diri' yg tinggi. sehingga orientasi hariannya bukan lagi sekedar mencapai hasil, melainkan menikmati proses. bahwa hasil adalah pem...

Kopi, Bergadang dan Tenang 🌻

Gambar
  Seperti ngendikane Pak Yai Anshori; setiap manusia berbuat baik untuk dirinya sendiri, bukan untuk orang lain. Begitu pula sebaliknya. Teori ini sangat sejalan dengan teori stoikisme dimana, yg bisa kita kendalikan adalah respon kita, apa yg ada dalam diri kita dan yg kita lakukan. Adapun respon orang lain, hal yg terjadi dalam diri orang lain dan apa yg mereka lakukan itu diluar kendali kita. Maka bagaimana agar kita bisa menjadi seorang yg terkendali ? tidak mudah terpancing, tidak mudah asal melepaskan emosi ? mungkin bisa dimulai dengan mengenali diri sendiri, dengan memahami apa yg terjadi pada diri kita, maka kita akan mudah berproses mencari solusi untuk diri kita. Tulisan ini panjang dan ruwed, mungkin karena diva masih dalam proses, mungkin juga karena diva udh jarang bangeeet nulis, atau mungkin juga karena diva memang sedang tidak fokus. Tapi ngga papa, mulai (lagi) dulu aja, itung-itung pemanasan. Jadi, selamat membaca dan terimakasih untuk waktunyaa 🌻 Randm day di...

Ngga usah semangat, males juga ngga papa 😄

 Sebuah tulisan yang diva tulis saat kabur dari jam ngaji diva. Mwehehe. Semoga Pak Yai dan Bu Nyai diva selalu diberikan usia yang panjang, disehatkan badannya, di sabarkan dan lapangkan hatinya punya santri modelan diva 😀😅 semoga diva pendek kabur-kaburnya. Jangan lama-lama :") cepet dan awet sadarnya, Aamiin. Kebiasaan lama diva yg belum kunjung berkembang adalah, membagi work life balance ke dalam 7 hari. Belum sampai kepada 24 jam. Maksudnya gimana ? Kebutuhan pengembangan diri diva saat ini, diva memiliki 2 lingkungan utama yg berbeda. Lingkungan pondok dan luar pondok. Berdasarkan Wlb yg sudah diva lakukan kemarin, diva masih sebatas membagi prioritas menjadi senin-kamis untuk luar pondok (karena saat itu semester akhir), jum'at untuk diri sendiri (blank space, libur) dan sabtu minggu untuk kebutuhan pondok (full tanpa menyentuh keperluan kampus) Setelah lulus perkuliahan, diva merasa perlu melepas semua yang berkaitan dengan perkuliahan, untuk fokus dengan kebutuha...

Mari kita siasati kerokan itu 💆🏻‍♀️

Ps; Kalau kau membaca tulisan ini dan merasa bingung atau pusing, terimakasih sudah menyempatkan membacanya 🌻 tulisannya memang tidak serapih biasanya, karena author sedang menulis dengan terlalu apa adanya 🙏🏻😄  Setelah aktifitas full di hari selasa karena geladi bersih, dilanjut siangnya mutar muter solo beli entah bunga, entah kuku, entah kaus kaki dan entah ciput, sorenya langsung gas solo balapan untuk menjemput mama papaku, malam masih ada keperluan mbak² salaf, ada menjahit baju, ada mengurus keberangkatan mama papa ke acara haul masjid al-khoir yang diva nyusul setelahnya. Jam 9 malam baru bisa sampai di acara haul masjid Al khoir. Selesai jam 11 malam, diva masih semangat menemani yahro yg ngidam muter2 pasar malem sampai pulang pondok di jam 12.00. Setelah menata tempat tidur mama dan papa, diva yang cukup besar keinginannya menambahkan manik2 di baju ini masih sibuk menjahit sampai jam 01.30. Tidur yang sebentar itupun dibarengi memakai masker karna khawatir kalau kal...

Sebuah kisah nyaris romantis.

Gambar
Palur, 12 september 2024 Malam itu, dipalur, dengan ragaku yang pikirannya melayang jauh entah kemana. Seusai pembacaan kitab maulid Simtuddurror oleh Kak Syeima, usai pula tugasku sebagai pemandu acara. Kemudian, "alangkah indahnya hidup ini, andai dapat kutatap wajahmu". Selayang pandang aku teringat wajah crush-ku. Tiba-tiba wajahnya terlintas begitu saja. Seorang yg kutaksir cukup lama, yg wajahnya sangat lama tidak pernah ku tatap lagi, yg batang hidungnya sudah sangat lama tak pernah tampak, yg bola matanya sudah sangat lama tidak pernah beradu pandang denganku. Sambil memikirkan sekelebat pengelihatan itu, sambil mirisku berfikir. Kalau selalu aku merindukan crush-ku, lalu kapan aku merindukan Kekasih-Nya ? Kekasih kita semua. Sedang, kalau merindu saja belum, maka kapan aku akan berjumpa seumur hidupku ? Bagaimana bisa aku menginginkan berjumpa dengan Kekasih, sedang pikiranku saja tidak terikat kesana ? Alangkah indahnya hidup ini, andai dapat kutatap wajahmu. Kan...

Males cuci piring sampai Bu Nyai turun tangan? 😱

  Males cuci piring sampai Bu Nyai turun tangan? 😱 Hai mentemen, ini cerita diva. Seorang anak perempuan pertama yang cukup menikmati Eldest Daughter Syndrome-nya 🌻. Semua berawal sejak diva merasa cukup sulit membuat konten Ngendikane Pak Yai. Sedikit banyak diva bertanya-tanya, kenapa? Tapi pastinya karena ada sesuatu yang belum selesai dari diri diva. Makanya diva belum bisa berbagi ke luar. Karena diva masih sibuk dengan diri diva sendiri. Diva lupa ini bermula sejak kapan, tapi yang pasti beberapa saat setelah menerima tawaran home care akupunktur sebulan lalu, diva sempat sibuk dengan home care dan kesibukan menguras emosi seperti Pkkmb adik diva, cindy, bikin diva beberapa saat linglung. Kehilangan standar prioritas diri. Stress terpendam. Masalah kelola input output keuangan yang cukup rumit dengan fisik lelah saat persiapan sepanjang Pkkmb. Juga kontrol emosi antara menyesuaikan emosi pribadi dan menanggapi emosi dari adik diva yang sangat culture shock dengan Pkkm...