Uraian Rasa, Deraian Kata.

Ada banyak bentuk luka.

Dari begitu banyak sumber luka,
Pastilah kita pernah jadi salah satunya.

Dan dari sekian banyak sumber dopamin,
Kenapa harus dengan jatuh suka ?
Kamu yakin, sudah siap kembali luka ?

Tanyaku pada diri sendiri.

Bagaimana menghentikan adiksi dopamin ? Bagaimana jatuh suka tanpa pernah luka ? Bagaimana bisa seseorang memimpikan cinta tanpa tau luka ? Bukankah bagi pecinta, suka dan luka masih sesama bentuk cinta ?

Cari cinta tanpa luka, atau dapati luka, jatuh cintalah.

Hanya tersisa dua pernyataan, salah menjatuhkan rasa atau salah memandang rasa.

Bagaimana bisa jatuh suka pada makhluk-Nya, menjadi jalan pada Khaliq-nya ? Kalau hatimu saja sudah penuh dengan makhluk-Nya.

Baiklah, mari kita akui, kamu suka dia. Tapi hatimu kemana ? Siapa yang selalu kau sebut ? Kalau
من أحبّ شيئا كثر ذكره
" Barang siapa mencintai sesuatu, maka ia (akan) sering menyebutnya ". Sedangkan,
من أحبّ شيئا فهو عبده
" Barang siapa mencintai sesuatu, maka ia pasti akan menjadi budak (dari yang dicinta) nya ".

Maka, ada beberapa poin :
1. Mungkin, kamu kurang banyak menyebut kekasih-Nya. Kekasih kita, hingga hatimu begitu mudah direbut.
2. Berarti, kamu perlu banyak dan lebih banyak menyebut Sang Kekasih.
صلوا على النبى محمد
3. Kamu perlu menyebut Kekasih, terutama saat merasa bentengmu hampir goyah.
4. Lagi, ketika ingatanmu melayang padanya. Siapa yang lebih kau ingat ?
• Bahwa cinta, rasa suka adalah pancaran Rahmah-Nya,
• Bahwa rasa sukamu membawamu banyak kembali pada-Nya
• Atau justru, hanya berisi angan hayal dari nafsumu ?

Lalu bagaimana mungkin kau menaruh suka tapi tidak menginginkan luka ?

يا لائمى فى الهوى العذرى معذرة
# منى اليك ولو أنصفت لم تلم

" Wahai pencaci derita cinta, kata maaf kusampaikan padamu. Aku yakin, andai kau rasakan derita cinta ini, tak mungkin engkau mencaci maki "

Ungkapan derita cinta dari Imam Al-Bushiri pada Rasulullah dalam Qoshidah Burdahnya.

Bahkan, bagi para pecinta, luka derita cinta pun terasa sangat indah.

Yang senantiasa menjadi pertanyaan adalah, pada dia yang terpantul rasa suka, pada dia yang kau pantulkan padanya rasa suka. Kemana ia membawamu ?

Pada banyak jalan-jalan menuju kearah-Nya ? Pada kobaran kobaran hangat kebaikan yang sarat iman, atau menjadi sekat dan kau merasa berat ?

Kembali pada syariat yang selalu dinalarkan R. Y. Anshori Syukri, kepada hal yang menyenangkanmu,  bersyukurlah. Kepada hal yang menyusahkanmu, bersabarlah.

Maka ketika kau dapati kebaikan dan ridho-Nya dari rasamu padanya, Syukuri itu. Disana ada pancaran Rahmah-Nya dalam bentuk rasa suka. Saat kau merasa semakin tersekat dan berat, bersabarlah. Perangi selalu dirimu. Kamu pemenang atas dirimu. Itu jalan ujian menuju pada-Nya.

Pada akhirnya, ngga ada jatuh suka itu menyenangkan. Pun menyakitkan. Yang ada hanya Dia Sang Maha Cinta. Maka apapun itu, pastikan langkahmu tetap berjalan kearah-Nya.

Jika kau perlu jatuh suka, jatuh sukalah. Jika kau perlu terluka, terlukalah. Asalkan selalu membawamu kembali merengek pada-Nya.

Biar cinta senantiasa menjadi jalanmu pada-Nya 🤍

Tulisan ini dibuat berdasarkan teori, sudah pasti belum terlaksana pada hati. Semoga hati rapuh kita selalu dalam penjagaan-Nya  🤍 kesalahan penulisan, tutur kata dan pemahaman adalah murni kekurangan diva. Kritik dan saran sangat diharapkan. Terimakasih 🧚🏻‍♀️🧚🏻‍♀️

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ngga usah semangat, males juga ngga papa 😄

Kopi, Bergadang dan Tenang 🌻

Mari kita siasati kerokan itu 💆🏻‍♀️